Kebanyakan orang sudah pasti memilih beras putih karena melihat tampilan yang putih bersih, serta rasanya yang lebih lezat daripada mengonsumsi beras merah. Beras merah sendiri memiliki tekstur yang agak kasar dan memerlukan waktu lebih lama memasaknya, sehingga tidak banyak orang yang memanfaatkannya sebagai makanan konsumsi sehari-hari.
Sayangnya, penampilan beras yang menarik dan memiliki rasa yang lebih baik bukan menjadi jaminan bahwa beras itu lebih sehat. Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan oleh American Journal of Clinical Nutrition, beras merah adalah pilihan yang baik dari segi manfaat gizi dan kesehatan.
Mengapa beras merah dikatakan lebih sehat? Sebelum beras putih melalui proses pemolesan, ia sekilas tampak persis seperti beras merah karena masih mempertahankan kulit arinya. Beras merah tidak seperti beras putih, beras ini masih mempertahankan kulit arinya tersebut sehingga membuatnya terlihat berwarna merah atau cokelat. Kulit ari inilah yang sebenarnya yang kaya akan nutrisi termasuk protein, vitamin B6, kalsium, magnesium, serat, dan kalium. Bagi orang yang berusaha untuk menurunkan berat badan atau orang yang menderita diabetes; hal ini karena beras merah dapat membuktikan indeks glisemik rendah yang membantu mengurangi lonjakan gula darah.
Ada apa dengan beras putih? Seluruh pelapis atau kulit ari dari beras putih akan hilang selama proses, sehingga kehilangan semua nutrisi penting seperti vitamin B, mineral, dan serat pangan. Dengan demikian, nasi putih yang biasa kita makan hanya menyisakan karbohidrat sederhana, yang lebih cepat dicerna yang mengakibatkan lonjakan gula darah serta dapat membuat kegemukan dan buruk bagi kondisi diabetes – dan tanpa atau sedikit nilai tambah seperti serat dan vitamin.
Berbeda dengan beras putih jaman dulu yang diolah secara tradisional tanpa melewati proses pemolesan. Hal ini mungkin lebih sehat karena kulit ari yang menyimpan nutrisi utama beras tersebut tidak banyak yang hilang; meskipun terlihat kurang bersih, namun beras merah lebih sehat.
Walaupun beras merah bertekstur kasar dan waktu masaknya lama, namun ia memiliki nilai gizi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan beras putih terutama yang sudah dipoles. Beras merah terutama kaya akan serat, vitamin B, zat besi, kalium dan kalsium. Karena memiliki indeks glisemik yang rendah dan lebih lambat dicerna, jenis beras yang satu ini sangat disarankan untuk pasien diabetes serta bagi orang yang mencoba untuk menurunkan berat badan.
1. Mengandung Mineral Penting Untuk Tubuh
Beras merah merupakan sumber terbaik zat besi, mangan dan zinc. Mangan berperan dalam produksi energi dan juga merupakan anti-oksidan yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas. Zinc adalah mineral yang dapat membantu mempercepat penyembuhan luka dan menjaga mekanisme fungsi daya tahan tubuh. Dan zat besi adalah mineral penting yang sangat diperlukan untuk pembuaran sel darah merah, kendaraan oksigen agar dapat menjangkau seluruh sel dalam tubuh.
2. Mengandung Vitamin B6
Satu porsi nasi dari beras merah dapat memenuhi sekitar 23% kebutuhan tubuh akan vitamin B6. Vitamin ini diperlukan untuk membantu menyeimbangkan pengembangan serotonin, sel-sel darah merah yang membantu penciptaan sel DNA.
3. Menurunkan Resiko Kegemukan
Beras merah mengandung karbohidrat kompleks, sehingga bisa membuat perut kita kenyang lebih lama. Dengan demikian bisa membantu Anda mengurangi keinginan untuk ngemil (ngemil adalah faktor risiko utama penyebab kegemukan). Selain itu, beras merah juga memberikan energi dan membantu meningkatkan pencernaan.
4. Menurunkan Kolesterol Tinggi
Sebuah riset pada manusia tahun 1970 melaporkan bahwa mengonsumsi beras merah memiliki efek mengurangi kadar kolesterol total. Komponen aktif dalam beras merah mirip seperti lovastatin, zat kimia yang terdapat dalam obat medis untuk menurunkan kolesterol.
5. Mencegah Penyakit Jantung
Kadar tinggi kolesterol buruk atau LDL dalam darah adalah penyebab penumpukan plak dinding arteri. Hal ini pada akhirnya mempersempit saluran arteri dan bisa menyumbat arteri koroner, yang merupakan penyebab utama serangan jantung. Dengan demikian mengurangi kadar kolesterol LDL dalam darah mengurangi kemungkinan penyakit jantung.
Sebuah riset pada tahun 2009 oleh David Becker & Ram Gordon, dua ahli jantung di Rumah Sakit Chestnut Hill melaporkan bahwa kadar kolesterol LDL berkurang lebih banyak pada pasien yang menerima beras ragi merah dibandingkan dengan pasien yang mendapatkan efek plasebo.
6. Menurunkan Gula Darah Untuk Penderita Diabetes
Kadar glukosa darah yang tidak terkontrol pada penderita diabetes dapat merusak mata, ginjal dan juga jantung. Mengontrol kadar gula darah mengurangi risiko buruk ini. Dalam penelitian yang dilakukan pada hewan, beras merah yang diberikan kepada tikus yang diinduksi diabetes dan juga tikus dengan kadar glukosa darah normal. Hasilnya diklaim mengurangi glukosa darah pada tikus diabetes yang tidak memiliki insulin yang memadai.
7. Membantu Meringankan Gejala Asma
Karena beras merah merupakan salah satu sumber magnesium, maka ia mungkin dapat membantu untuk mengelola pola pernapasan, sehingga mengkonsumsi beras merah secara teratur mungkin membantu menghindari masalah asma.
8. Mencegah Keriput
Beras merah juga merupakan sumber tambahan zat antioksidan untuk tubuh kita. Dengan demikian, mengkonsumsi beras merah mungkin membantu mencegah munculnya garis-garis halus dan kerutan pada kulit. Plus, beras merah dapat membantu mengencangkan kulit dan meminimalkan kerusakan yang disebabkan oleh sinar UV yang dapat mengakibatkan keriput.
9. Baik Untuk Kesehatan Tulang
Magnesium yang ditemukan dalam beras merah sangat ideal untuk kesehatan tulang Anda. Magnesium adalah nutrisi penting yang dibutuhkan untuk membangun tulang, dan kekurangan magnesium dapat menyebabkan osteoporosis atau kepadatan tulang yang rendah. Mengkonsumsi rutin beras merah juga dapat membantu menghindari dan meredakan masalah persendian.
10. Kaya Serat
Beras merah adalah sumber yang benar-benar akan membantu untuk memenuhi kebutuhan serat harian Anda. Seperempat cangkir beras merah terdiri dari sekitar 2 gram serat, atau 8 persen dari kebutuhan serat harian Anda. Serat dikenal membantu pencegahan dan meringankan kondisi sembelit, menghambat penyerapan lemak, membuat kenyang, dan meningkatkan fungsi usus. Sementara itu nasi putih hanya kaya akan karbohidrat sederhana, dan beras merah mengandung banyak serat.