Inilah Penyebab & Cara Mengatasi Keputihan Saat Hamil

Saat masa kehamilan berlangsung, umumnya pasti ada beberapa masalah yang menimpa kesehatan, salah satunya adalah keputihan. Keputihan merupakan sebuah kondisi yang mana dari dalam vagina muncul kelenjar putih kental dalam jumlah tertentu. Kondisi tersebut tentunya sangat tidak nyaman bagi para ibu hamil yang merasakannya.

Sama seperti nyeri pinggang, keputihan juga menjadi keluhan yang paling banyak terjadi saat masa kehamilan. Sebenarnya, munculnya cairan tersebut memiliki pertanda apabila organ vagina sedang membersihkan diri dan menjaganya tetap lembab, tetapi apabila terus menerus dan dalam jumlah yang banyak, tentunya akan sangat mengganggu.

Untuk itu, setiap perempuan perlu memiliki pengetahuan mengenai penyebab keputihan terjadi saat masa kehamilan. Hal ini agar ke depannya bisa lebih berhati-hati dan mampu menentukan cara untuk mengatasi masalah tersebut.

Penyebab Keputihan Saat Hamil

1. Meningkatnya Hormon Estrogen

Image Credit by Bustle.com

Hormon yang paling banyak diproduksi saat hamil tiba adalah hormon esterogen. Esterogen memiliki kemampuan untuk meningkatkan aliran darah menuju daerah panggul. Akibat aliran darah yang meningkat tersebut muncul rangsangan pada selaput lendir yang akhirnya terjadilah keputihan.

Hormon esterogen diproduksi oleh tubuh secara alami sehingga tidak bisa dicegah kemunculannya. Namun, keputihan yang disebabkan oleh meningkatnya hormon esterogen tidak terjadi dalam rentang waktu yang lama. Biasanya cukup dengan menggunakan pentiliner saja maka keputihan bisa tertampung dengan baik.

2. Infeksi Jamur

Infeksi Jamur
Image Credit: Cnnturk.com

Jamur bisa tumbuh di area yang lembab atau jarang terkena kontaminasi udara. Vagina merupakan salah satu area lembab yang bisa saja menjadi tempat bersemayamnya jamur apabila tidak sering dibersihkan. Terlepas dari itu, jamur apabila sudah berada di area vagina akan sulit dihentikan sehingga berdampak pada munculnya keputihan.

Keputihan yang terjadi tidak seperti sebelum-sebelumnya yang memiliki bentuk mirip seperti lendir. Kali ini keputihan yang muncul lebih tebal, bisa dibilang bentuknya mirip seperti keju lembaran. Terlebih lagi, keputihan akibat infeksi jamur ini bisa memunculkan rasa sakit ketika melakukan hubungan seksual.

3. Gonore (Kencing Nanah)

Gonore (Kencing Nanah)
Image Credit: Tirto.id

Tidak menutup kemungkinan bagi seorang ibu yang sedang hamil tua untuk mengalami Gonore. Infeksi satu ini termasuk dalam infeksi menular seksual yang memiliki efek berupa munculnya keputihan secara berlebihan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, keputihan yang terjadi secara berlebihan bisa jadi tidak normal.

BACA:  Cara Menghitung Usia Kehamilan dengan Benar untuk Ibu Muda

Tanda apabila keputihan terjadi karena infeksi seksual satu ini adalah warnanya tidak lagi abu-abu tetapi cenderung hijau, kuning, atau warna-warna gelap lainnya. Dampak yang paling terasa adalah bagian pinggul terasa nyeri saat buang air kecil. Kondisi satu ini tentunya sangat membahayakan terlebih menginfeksi ibu hamil.

4. Komplikasi Kehamilan

Komplikasi Kehamilan
Image Credit: Tempo.co

Komplikasi kehamilan memang merupakan penyakit yang sangat jarang terjadi tetapi kemungkinannya tetaplah ada. Hal ini termasuk dalam kategori keputihan tidak normal sehingga sangat membahayakan. Namun, komplikasi ini hanya terjadi saat masa hamil tua dan presentasinya cukup rendah.

Ciri-ciri apabila keputihan yang terjadi disebabkan oleh komplikasi kehamilan adalah memiliki warna merah terang dengan jumlah yang lebih banyak dari keputihan biasanya. Indikasinya juga bisa disebabkan oleh terlepasnya plasenta yang terdapat di bagian bawah rahim. Rasanya begitu nyeri dan ngilu secara bersamaan.

5. Perubahan Serviks

Perubahan Serviks
Image Credit: Popmama.com

Kehamilan merupakan masa paling mendebarkan bagi para ibu-ibu, baik yang masih mudah maupun yang sudah tua. Masalahnya, terkadang muncul beberapa hal yang mungkin sebelumnya tidak diperkirakan, seperti misalnya keputihan. Keputihan memang salah satu masalah yang sering muncul saat masa kehamilan menyapa.

Faktor yang cukup umum terjadi adalah perubahan serviks, yakni pada bentuknya yang semakin melunak. Hal ini menandakan apabila ada yang tidak beres pada dinding vagina sehingga memunculkan keputihan. Namun tidak perlu khawatir karena keputihan yang muncul tidak dalam jumlah yang berlebihan.

Cara Mengatasi Masalah Keputihan Saat Hamil

Masalah keputihan meskipun beberapa wajar terjadi, tetap saja tidak boleh dianggap enteng. Tetap perlu adanya perhatian khusus mengenai masalah satu ini. Sebab, terkadang yang terjadi tidak sepenuhnya karena hal yang wajar, tetapi disebabkan oleh hal yang serius. Untuk itu, jika memang sudah terlanjur terjadi, ketahui beberapa cara berikut ini untuk mengatasinya.

1. Mengonsumsi Bawang Putih

Bawang Putih
Image Credit: Hellosehat.com

Tidak hanya terkenal sebagai bumbu dapur saja, bawang putih memiliki khasiat lainnya yang sangat dibutuhkan tubuh. Ada banyak penyakit yang bisa diatasi hanya dengan mengonsumsi jenis umbi-umbian satu ini, salah satunya adalah keputihan. Hal ini karena adanya kandungan anti bakterial dan juga antiseptik yang melimpah.

Cara mengonsumsinya sangat bervariasi, asalkan tetap memastikan agar kandungannya bisa termakan sempurna. Daripada merebusnya, maka akan lebih disarankan untuk mengunyahnya langsung sedikit demi sedikit. Apabila dikonsumsi rutin selama beberapa hari maka keputihan bisa lekas hilang.

2. Menggunakan Cuka Apel

Cuka Apel
Image Credit: Wooomania.com

Selain bawang putih, cuka apel juga bisa menjadi salah satu alternatif pilihan yang tepat apabila ingin mengatasi masalah keputihan. Minuman dengan rasa yang sangat masam dan getir satu ini menyimpan beberapa khasiat yang ampuh untuk dikonsumsi dan tentunya tetap aman.

BACA:  10 Cara Mencegah Kehamilan Setelah Berhubungan yang Paling Efektif

Di dalam cuka apel terdapat kandungan yang memiliki fungsi untuk menyeimbangkan pH. Pada faktanya, lewat keseimbangan pH, produksi keputihan bisa diminimalisir dengan sangat baik. Agar rasanya tidak terlalu getir, cara mengonsumsinya bisa ditambahkan pada makanan atau minuman. Selain itu, bisa juga menggunakan alternatif penambahan madu.

3. Menggunakan Rendaman Air Sirih

Menggunakan Rendaman Air Sirih
Image Credit: Rilis.id

Sudah bukan rahasia lagi jika daun sirih merupakan sahabat wanita saat mengalami masalah yang berkaitan dengan organ vital. Daun yang memiliki warna hijau terang ini memiliki khasiat ampuh mengatasi keputihan.

Ya, daun sirih merupakan salah satu tanaman yang memiliki beberapa kandungan yang bagus untuk kesehatan Hal ini karena adanya kandungan antiseptik, antioksidan, dan antibakterial di dalamnya.

Cara penggunaannya sangat mudah karena hanya membutuhkan beberapa helai daun sirih saja. Siapkan saja sekitar 2-3 helai daun sirih lalu rebus dalam air mendidih selama 10 menit. Setelah itu, pastikan menggunakan airnya untuk membasuh daerah kewanitaan. Lakukan secara rutin setiap hari agar hasilnya maksimal.

4. Memperhatikan Celana Dalam yang Digunakan

Memperhatikan Celana Dalam yang Digunakan
Image Credit: Idntimes.com

Banyak yang menyepelekan penggunaan celana dalam, padahal hal tersebut bisa menjadi salah satu faktor penentu apakah area kewanitaan mengalami keputihan atau tidak. Celana dalam yang kotor cenderung memunculkan banyak kuman seperti bakteri ataupun jamur. Oleh karena itu pastikan menggunakan celana dalam yang bersih atau yang telah dicuci.

Selain itu, bahan celana dalam juga perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi tingkat kenyamanan saat digunakan. Pastikan untuk menggunakan celana dalam yang berbahan katun agar tidak menyakiti kulit di area kewanitaan. Meskipun terlihat sepele, tetapi hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan.

5. Membersihkan Organ Intim

Membersihkan Organ Intim
Image Credit: Merdeka.com

Sebenarnya, kunci utama mengatasi masalah keputihan terletak pada kebersihan organ intim. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya apabila keputihan merupakan sebuah hal yang wajar terjadi saat sedang masa kehamilan, tetapi jumlahnya bisa diminimalisir dan efeknya bisa terasa tidak gatal apabila kebersihan organ intim selalu dijaga.

Perlu diketahui apabila saat membersihkan organ intim kewanitaan tidak boleh hanya menggunakan sabun biasa. Diperlukan sabun khusus organ intim kewanitaan yang bahan-bahannya memang mampu menghilangkan berbagai kuman dan bakteri yang mungkin menempel pada area sekitarnya.

6. Menghindari Seks Bebas

Lakukan Hubungan Seks yang Menyenangkan
Image Credit: Liputan6.com

Sudah menjadi pengetahuan umum apabila seks bebas hanya memberikan dampak yang negatif terhadap kesehatan tubuh. Ada banyak penyakit yang bisa disebabkan oleh seks bebas salah satunya adalah munculnya keputihan dalam jumlah yang melebihi batas wajar. Terlebih apabila melakukannya saat masa kehamilan, maka akan lebih berbahaya.

Seks bebas dapat menimbulkan penyakit serviks yang mematikan. Apabila area serviks meluna produksi kelenjar yang menghasilkan keputihan akan menjadi lebih pesat maka terkadang jumlahnya melebihi batas normal sehingga berpotensi menimbulkan penyakit berbahaya lainnya.

BACA:  10 Ciri-Ciri Hamil Anak Laki-Laki yang Perlu Anda Ketahui

7. Hindari Stres Berlebih

Image Credit: Alodokter.com

Mungkin masih banyak yang belum mengetahuinya tetapi stres yang berlebihan akan memberikan dampak buruk terhadap tubuh. Bagi para ibu hamil, stres yang berlebih akan mengakibatkan meningkatnya hormon esterogen. Hormon tersebut memiliki fungsi untuk mendorong produksi keputihan menjadi lebih banyak daripada biasanya.

Maka dari itu pastikan untuk selalu berpikiran positif dan hindari hal-hal yang mengakibatkan stres. Tak dapat dipungkiri apabila melakukan hal tersebut tidaklah mudah. Kondisi kejiwaan ibu hamil juga lebih sensitif dibandingkan dengan kondisi ibu-ibu pada umumnya. Namun, meskipun sulit, tetap bisa diusahakan.

8. Menggunakan Yogurt Murni

Image Credit: Liveeatlearn.com

Yogurt murni yang di dalamnya tidak terdapat kandungan pemanis buatan memiliki khasiat yang ampuh untuk mengatasi keputihan. Kandungan bakteri baiknya atau yang biasa disebut dengan prebiotik mampu mengatasi masalah keputihan yang terjadi saat masa kehamilan. Lagipula, yogurt sendiri merupakan minuman bergizi yang sangat direkomendasikan.

Selain diminum biasa, cara penggunaannya bisa langsung dioleskan pada daerah kewanitaan. Sebelumnya, masukkan terlebih dahulu yogurt ke dalam kulkas agar sensasi dinginnya selalu terasa. Yang terpenting jangan lupa memilih yang rasanya tawar karena rasa manis berlebih justru dapat membahayakan tubuh.

9. Mengonsumsi Vitamin

Mengonsumsi Vitamin
Image Credit: Detik.com

Selain dengan cara-cara alami, cara-cara yang lain juga perlu untuk dicoba, misalnya saja seperti mengonsumsi vitamin. Bahan-bahan alami biasanya memiliki pengaruh yang sedikit lebih lambat dibandingkan dengan cara instan seperti minum vitamin.

Vitamin yang dipilih tentunya adalah vitamin khusus. Namun, tetap perlu diperhatikan apabila mengonsumsi vitamin secara berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan. Untuk itu, pastikan mengonsumsi dalam jumlah yang wajar dan tidak berlebihan.

10. Tidak Menggunakan Sabun

Tidak Menggunakan Sabun
Image Credit: Tribunnews.com

Cara mengatasi keputihan yang paling mudah adalah dengan tidak menggunakan sabun. Banyak masyarakat yang tidak paham apabila menggunakan sabun pada daerah kewanitaan adalah hal yang tidak boleh dilakukan. Pada dasarnya, pH dari sabun mandi yang dijual pada umumnya tidak akan cocok untuk pH organ kewanitaan.

Untuk itu, lebih disarankan menggunakan cairan pembersih khusus yang memang ditujukan untuk merawat bagian organ kewanitaan. Namun, sebenarnya, lebih disarankan lagi menggunakan rendaman air daun sirih yang sudah terbukti dan terjamin untuk merawat kebersihan organ intim.

11. Mengonsumsi Rebusan Delima Kering

Mengonsumsi Rebusan Delima Kering
Image Credit: Cirebonmedia.com

Sudah bukan rahasia lagi jika delima merupakan buah yang mengandung banyak manfaat. Hampir setiap bagian dari buah ini tidak ada yang sia-sia, masing-masingnya memiliki manfaat. Tak terkecuali dengan kulitnya yang telah mengering, masih saja memiliki kandungan manfaat.

Sebelumnya, jemur kulit delima terlebih dahulu lalu makan bagian bijinya. Apabila kulit tersebut telah dipastikan kering, maka langsung saja direbus menggunakan air secukupnya. Nantinya, air hasil rebusan tersebut harus diminum setidaknya sekali dalam satu hari. Tidak perlu banyak-banyak karena setidaknya 300 cc sudah cukup.

Nah, itulah beberapa penyebab dan cara mengatasi keputihan yang terjadi saat hamil. Masa kehamilan memang masa emas bagi para ibu, tetapi adanya masalah-masalah keputihan ini menjadikan kondisi sehari-hari menjadi tidak nyaman. Untuk itu, pastikan para ibu hamil memiliki bekal pengetahuan mengenai penyebab dan cara mengatasi keputihan.

Bagikan:

Tags

Avatar photo

Rafika Ilham

Rafika suka menyelami setiap momen hidupnya, merekam dengan kamera iPhone dan menyimpan di buku catatannya.

Rekomendasi