Inilah Penyebab Rambut Rontok Parah yang Perlu Diwaspadai

Rambut rontok bisa menjadi masalah yang mengganggu kesehatan dan juga penampilan. Bagi Anda yang merasakan masalah rambut ini, ketahui apa yang menjadi penyebab rambut rontok parah agar dapat diatasi dengan cepat dan tepat.

Rambut rontok kerap kali menjadi salah satu masalah yang dianggap sepele. Namun, jika jumlahnya berlebihan, terlebih disertai dengan pertumbuhan rambut yang terhenti, Anda bisa kehilangan keindahan mahkota yang indah untuk sementara. Oleh sebab itu, Anda harus mengetahui penyebabnya, agar dapat segera diatasi. Untuk mengetahui penjelasan lebih detailnya, berikut penyebab rambut rontok yang wajib Anda waspadai.

1. Rambut Rontok Bawaan

Rambut Rontok Bawaan
Image Credit: Mamaschoice.id

Rambut rontok bisa terjadi akibat genetik. Hal ini sangat umum terjadi karena gen dapat diturunkan dari salah satu orang tua. Namun, jika kedua orang tua Anda memiliki riwayat rambut rontok, maka risiko mengalami hal tersebut jauh lebih besar. Seperti halnya wanita yang memiliki genetik androgenetic alopecia akan cenderung mengalami penipisan pada rambut.

Meskipun umumnya akan timbul pada usia rentan 50 – 60 tapi tidak menutup kemungkinan gejala ini bisa berkembang di usia sekitar dua puluhan. Pada umumnya setiap kali rambut yang mengalami kerontokan, maka akan tergantikan dengan rambut baru yang berukuran sama persis. Tetapi dalam kasus keturunan genetik, setiap rambut baru yang tumbuh akan semakin halus dan tipis. Pasalnya, folikel rambut mengecil dan lama kelamaan akan berhenti tumbuh.

Untuk mencegah risiko rambut rontok yang lebih parah, Anda bisa mengonsumsi obat penumbuh rambut dengan dosis yang tepat dan sesuai kebutuhan. Akan lebih baik jika sebelum menggunakannya, Anda melakukan konsultasi atau bertanya pada dokter terlebih dahulu. Hal tersebut bisa sangat membantu agar Anda mendapatkan obat untuk masalah rambut rontok yang mana sesuai dengan kondisi yang dialami.

2. Kelebihan Vitamin A

Kelebihan Vitamin A
Image Credit: Honestdocs.id

Selain kelainan genetik, masalah rambut rontok bisa muncul akibat kelebihan mengonsumsi suplemen vitamin A. Tidak hanya itu saja, obat – obatan tertentu juga dapat memicu adanya masalah tersebut. Jika demikian, Anda harus mengatasinya dengan mengurangi dan membatasi asupan vitamin A hingga kondisi rambut Anda kembali normal. Sebelum mengonsumsi vitamin A, ada baiknya memastikan kandungannya tidak sampai berlebihan.

Untuk suplemen yang baik dikonsumsi harus mengandung 20 persen kebutuhan vitamin A per harinya dalam bentuk beta karoten. Baca juga informasi nilai gizi pada makanan yang diperkaya dengan vitamin A. Batasi makanan yang mengandung banyak vitamin A dengan dosis melebihi 50 persen per porsinya. Karena Anda harus mengonsumsi kandungan vitamin A kurang lebih 1 hingga dua kali per minggu.

BACA:  10 Cara Menghilangkan Ketombe yang Membandel Dengan Cepat

3. Stres

Hindari Rasa Stress
Image Credit: Wowkeren.com

Segala macam trauma fisik berat maupun ringan mulai dari stres, pasca kecelakaan hingga penyakit serius, dapat menyebabkan rambut rontok dalam jumlah yang banyak. Bahkan, perubahan emosi akibat masalah yang menerpa dalam kehidupan Anda seperti pekerjaan, perceraian, dan berkabung juga bisa menimbulkan kondisi tersebut. Dalam penyebutan medis, hal ini dikenal dengan istilah telogen effluvium.

Pada umumnya, wanita yang mengalami telogen effluvium menyadari masalah rambut rontok hingga mencapai tiga bulan setelah pengalaman stres berat yang terjadi. Siklus rambut memiliki tiga fase penting yang dikenal dengan masa pertumbuhan, masa istirahat dan rontok. Stres dengan tingkat berat bisa mengganggu siklus rambut, sehingga membuat rambut cepat rontok.

Hal ini bisa dilihat dari helai rambut rontok yang memiliki akar. Hal ini berarti rambut tersebut telah mengalami keseluruhan masa pertumbuhan yang mengindikasikan siklusnya dipercepat akibat gangguan stres. Untuk mengatasinya pun membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebab, pertumbuhan rambut yang normal harus melalui beberapa fase. Oleh sebab itu pastikan Anda terhindar dari segala yang menimbulkan stres.

Cobalah untuk selalu berpikir positif dalam segala kondisi. Anda bisa melakukan yoga atau meditasi agar pikiran Anda lebih jernih. Tidak hanya itu saja, pastikan Anda juga menjaga tidur Anda kurang lebih selama tujuh jam, banyak mengonsumsi air mineral dan makanan yang mengandung banyak protein. Nutrisi tersebut merupakan suatu hal yang penting untuk pertumbuhan rambut.

4. Anemia

Anemia
Image Credit: Flo.health

Wanita yang berusia sekitar 20 hingga 49 biasanya mengalami anemia defisiensi zat besi akibat pendarahan menstruasi hebat. Hal ini juga disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan zat besi yang seharusnya ada di dalam tubuh. Anemia akibat kekurangan zat besi akan membuat penderitanya lebih cepat lelah dan kulitnya memucat. Anda juga akan mengalami gejala sakit kepala berulang dan sulit berkonsentrasi serta rambut rontok.

Tubuh membutuhkan asupan zat besi yang cukup untuk dapat membawa oksigen ke sel tubuh lewat darah yang termasuk ke folikel rambut. Maka dari itu, jika Anda mengalami anemia akibat kekurangan zat besi, rambut Anda akan rentan mengalami rambut rontok. Pada umumnya, wanita memerlukan 18 mm zat besi sebagai asupan per harinya. Sementara jika sudah menopause, kebutuhannya berkurang menjadi 8 mm per hari.

Untuk mengatasinya Anda bisa mengonsumsi suplemen zat besi yang bisa mengatasi anemia. Carilah suplemen yang mengandung silika, biotin, dan L – Cysteine. Selain itu, lengkapi juga kebutuhan Anda dengan mengonsumsi makanan yang bergizi yang mengandung banyak zat besi. Biasanya zat ini banyak terkandung di sayuran berdaun hijau, kacang mede, daun bawang, buah kering, daging, unggas, hingga pasta dan sereal.

BACA:  5 Vitamin yang Efektif Mencegah Rambut Beruban

Bagi Anda yang sudah menjadi vegetarian, penuhi asupan zat besi ini dari sayuran bayam. Disarankan untuk mencukupi kebutuhan zat besi dibarengi dengan asupan vitamin C. Hal tersebut bisa membantu penyerapan zat besi lebih cepat ke dalam tubuh. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen yang mengandung zat besi kalau dirasa memang sangat kekurangan. Tetapi harus dengan anjuran dari dokter.

5. Gangguan Kelenjar Tiroid

Gangguan Kelenjar Tiroid
Image Credit: Sehatq.com

Hipotiroidisme merupakan kondisi di mana kelenjar tiroid tidak mampu bekerja dengan optimal dalam produksi hormon. Gangguan ini akan mempengaruhi metabolisme tubuh, pertumbuhan serta perkembangan tubuh. Sementara hipertiroidisme adalah kondisi medis yang memproduksi hormon metabolisme secara berlebih sehingga dapat menyebabkan diare, jantung berdebar, lemah otot, mudah marah dan gugup.

Kondisi ini mungkin menyebabkan beberapa gejala, termasuk kelelahan, kenaikan badan yang signifikan, depresi, sembelit dan sulit berkonsentrasi. Selain itu, rambut, kuku, dan kulit lebih mudah patah. Gangguan ini umumnya ditemukan pada usia lima puluhan. Hipotiroidisme maupun hipertiroidisme dapat menyebabkan Anda mengalami kerontokan rambut yang berlebih.

Jika sudah parah, Anda harus mengonsultasikannya dengan dokter sesuai dengan kondisi kesehatan. Dokter mungkin akan meresepkan obat hormon tiroid yang bisa mengembalikannya dengan normal. Tes hormon tiroid mungkin akan Anda jalani untuk memastikan penakaran dosis yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Begitu kadar hormon tiroid Anda kembali normal, maka masalah rambut rontok tidak akan terjadi.

6. Penyakit Autoimun

Penyakit Autoimun
Image Credit: Amerta.info

Penyakit autoimun atau yang biasa disebut dengan alopecia areata merupakan kondisi gangguan tubuh di mana sistem kekebalan tubuh menganggap rambut sebagai partikel asing yang berbahaya. Hal ini bisa dialami oleh wanita karena stres yang berkepanjangan. Biasanya kondisi ini timbul dalam tiga bentuk yang akan menyebabkan kebotakan kecil di kulit kepala, atau kerontokan rambut pada bagian alis dan bulu kaki.

Sedangkan kebotakan penuh pada kepala dikenal dengan alopecia totalis. Jika kebotakan rambut terjadi pada seluruh tubuh disebut dengan alopecia universalis. Tidak hanya itu saja, masih ada penyakit autoimun kronis seperti lupus. Gangguan ini akan menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh yang sehat. Kondisi tersebut memengaruhi kurang lebih sekitar 1,5 juta orang di seluruh dunia dan cenderung menyerang wanita pada masa kehamilan.

Lupus dapat membuat penderitanya kelelahan yang sangat parah disertai dengan sariawan mulut, sakit kepala, dan persendian terasa sakit. Banyak orang yang menunjukkan ruam berbentuk seperti kupu – kupu pada bagian wajah jika terkena sinar matahari. Selain itu pengidap lupus juga akan mengalami kerontokan rambut yang mungkin akan diikuti dengan iritasi merah pada kulit kepalanya.

BACA:  15 Cara Merawat Rambut Kering & Rontok yang Mudah Dipraktikkan di Rumah

Jika menyadari adanya perubahan pada kondisi rambut rontok Anda, ada baiknya untuk mengonsultasikannya dengan dokter. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyebab yang pasti dari kondisi yang Anda alami. Penyakit ini memang membutuhkan waktu yang lama untuk penyembuhannya, namun akan lebih cepat jika diatasi dengan terapi khusus di bawah pengawasan dokter.

7. Terlalu Sering Menggunakan Pemanas Rambut

Sering Menggunakan Pemanas Rambut
Image Credit: Sehatq.com

Selain adanya gangguan pada masalah kesehatan, rambut rontok juga disebabkan faktor eksternal. Salah satunya adalah terlalu seringnya menata rambut dengan menggunakan catokan atau hairdryer. Alat tersebut dapat merusak sifat alami rambut yang Anda miliki. Terlebih jika suhu yang digunakan terlalu panas. Pasalnya, alat tersebut dapat mengurangi kandungan air yang ada di dalam rambut.

Jika kelembapan alami rambut kandungan airnya berkurang, maka rambut akan kering, bercabang dan rusak. Tak jarang intensitas penggunaan hairdryer rambut yang terlalu sering dapat membuat rambut sulit tumbuh kembali. Untuk meringankan efek samping dari penggunaan produk penataan rambut, Anda bisa mengatasinya dengan menggunakan kondisioner ketika keramas.

Selain itu, ada tips lain untuk bisa mencegah masalah rambut rontok secara mudah. Yaitu dengan cara membiarkan rambut Anda kering secara alami setelah keramas. Batasi juga jumlah waktu untuk mengeritingkan atau meluruskan rambut dengan catokan yang mengandung panas tinggi. Setidaknya Anda bisa melakukan hal ini maksimal seminggu satu kali atau dua kali saja.

8. Kulit Kepala yang Kurang Sehat

Kulit Kepala yang Kurang Sehat
Image Credit: Sehatq.com

Keadaan kulit kepala yang tidak sehat juga bisa menyebabkan peradangan dan menyulitkan rambut untuk tumbuh dengan baik. Kondisi yang menjadi penyebab masalah rambut rontok adalah psoriasis, infeksi jamur atau ketombe, dan dermatitis seboroik. Untuk mengatasinya, Anda dapat menyesuaikan dengan kondisi yang Anda alami. Pengobatannya pun akan berbeda misalnya shampo untuk dermatitis seboroik serta obat topikal untuk penderita psoriasis.

Sedangkan jika penyebab rambut rontok Anda dikarenakan ketombe atau infeksi jamur yang jumlahnya berlebih, maka Anda bisa menggunakan sampo antiketombe yang mengandung asam salisilat, selenium sulfida, zinc, ketoconazole, tar batubara dan pyrithione. Namun jika kondisi tersebut tidak dapat diatasi dengan cepat selama sebulan, ada baiknya konsultasi ke dokter.

Faktor penyebab dari kerontokan rambut ini memang banyak macamnya. Maka dari itu Anda perlu mengetahui hal apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya masalah ini. Sehingga, ketika Anda sudah mengetahui penyebabnya, maka akan lebih mudah juga dalam mengatasinya. Jika rambut rontok sudah terjadi secara berlebihan, Anda pun dapat berkonsultasi dengan memeriksakannya ke dokter agar mendapat penanganan yang sesuai.

Bagikan:

Avatar photo

Amelia Azizi

Amelia suka bepergian, fotografi dan pastinya makanan enak. Dia paling sering bersama dengan laptopnya, menulis apa saja yang muncul dibenaknya.

Rekomendasi