Cara Menghitung Usia Kehamilan dengan Benar untuk Ibu Muda

Cara Menghitung Usia Kehamilan dengan Benar untuk Ibu Muda

Cara Menghitung Usia Kehamilan dengan Benar untuk Ibu Muda

Kehamilan, tentunya merupakan sebuah hal yang sangat dinanti-nantikan oleh sepasang kekasih. Mereka yang telah dikaruniai kehamilan tentunya akan merasa bahagia, terutama oleh calon ibu yang mengandung janin atau bayi tersebut. Maka dari itu, tak heran calon ibu ingin memberikan hal yang terbaik bagi calon bayi di dalam perutnya.

Bagi Anda yang baru pertama kali mengalami kehamilan, tentunya memerlukan persiapan dan berbagai informasi yang patut untuk diketahui pada masa kehamilan. Seperti jenis makanan yang dikonsumsi saat hamil, pantangan-pantangan, ataupun informasi mengenai umur kehamilan. Bagi Anda calon ibu muda tentunya juga harus mengetahui umur kehamilan.

Terdapat sebagian ibu hamil yang masih bingung menghitung dan menentukan umur kehamilannya. Umur kehamilan tentunya perlu untuk diketahui secara tepat agar penanganan kehamilan juga sesuai. Oleh karena itu bagi Anda calon ibu muda jangan khawatir, karena Anda dapat menyimak beberapa cara untuk menghitung usia kehamilan dengan benar sebagai berikut:

1. Menggunakan Rumus Naegele

Menggunakan Rumus Naegele
Image Credit: Bidankita.com

Bagi Anda wanita yang memiliki siklus menstruasi yang teratur, yaitu sekitar 28 hari, Anda dapat menggunakan Rumus Naegele ini. Rumus Naegele merupakan rumus untuk menghitung usia kehamilan dengan cara menghitung dari hari pertama haid terakhir. Cara ini dikatakan cukup akurat dalam menentukan usia kehamilan.

Bagi Anda yang ingin memperkirakan hari kelahiran dari calon bayi juga dapat menggunakan Rumus Naegele ini. Caranya adalah menentukan hari pertama haid terakhir terlebih dahulu, kemudian tambahkan satu tahun sejak hari pertama haid terakhir itu, selanjutnya tambahkan tujuh hari dan kurangi 3 bulan.

Contohnya adalah apabila hari pertama haid terakhir pada 2 April 2020, perhitungannya menjadi 2 April 2000 + 1 tahun = 2 April 2021. Kemudian 2 April 2021 + 7 hari = 9 April 2021. Lalu dikurangi  bulan menjadi 9 April 2021 – 3 bulan = 9 Februari 2021. Maka dari hasil perhitungan tersebut, diperkirakan hari kelahiran bayi adalah sekitar 9 Februari 2021.

Cara ini dapat dikatakan akurat berdasarkan perhitungan usia kehamilan rata-rata yaitu sekitar 280 hari atau 9 bulan. Bagi Anda wanita yang mengalami siklus menstruasi yang normal juga akan lebih mudah untuk mengetahui hari pertama haid terakhir. Karena pada hari pertama haid terakhir tersebut dapat dikatakan telah terjadinya implantasi pada dinding rahim.

Implantasi pada dinding rahim ini merupakan proses dimana sel telur yang menempel pada dinding rahim. Dapat dikatakan sebagai awal dari masa kehamilan. Maka perlu bagi seorang wanita untuk memantau siklus haid yang dialami agar juga dapat memahami kondisi tubuh.

BACA:  10 Ciri-Ciri Hamil Anak Laki-Laki yang Perlu Anda Ketahui

Berbeda halnya apabila Anda memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, maka dalam penentuan hari pertama haid terakhir juga akan lebih sulit untuk diketahui secara tepat. Siklus menstruasi yang tidak teratur ini kerap kali terjadi dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti stress, pola makan tidak teratur, kualitas istirahat, dan kondisi medis lainnya.

2. Merasakan Pergerakan Janin

Merasakan Pergerakan Janin
Image Credit: Popmama.com

Usia kehamilan juga dapat diketahui dengan merasakan pergerakan janin. Cara ini memang dinilai tidak cukup akurat, namun juga dapat dilakukan terutama apabila Anda mulai merasakan pergerakan di perut Anda. Jika terdapat pergerakan yang terjadi di dinding rahim, dapat diprediksi bahwa usia kehamilan Anda adalah sekitar 18 sampai 20 minggu.

Usia 18 sampai 20 minggu ini biasanya akan sesuai ketika seorang wanita mengandung untuk pertama kalinya, atau tanpa riwayat mengandung sebelumnya. Sedangkan untuk wanita yang pernah mengandung sebelumnya, pergerakan pada rahim biasanya menandakan bahwa usia kehamilan sekitar 16 sampai 18 minggu.

Untuk lebih mengetahui pergerakan janin seperti apakah yang masih dianggap normal, Anda dapat berkonsultasi pada dokter kandungan. Anda juga dapat mengetahui kondisi kehamilan Anda secara lebih tepat. Yang tentunya sangat berguna terutama untuk memberikan penanganan yang sesuai dengan umur kehamilan.

3. Berdasarkan Tinggi Puncak Rahim

Berdasarkan Tinggi Puncak Rahim
Image Credit: Momdadi.com

Cara manual lainnya yang dapat Anda gunakan selanjutnya adalah dengan menghitung berdasarkan tinggi dari puncak rahim. Puncak rahim yang dimaksud adalah ketinggian rahim yang paling menonjol terlihat di perut. Ketinggian diukur dari tulang kemaluan. Anda dapat menggunakan pita ukur untuk mempermudah Anda dalam mengukurnya.

Jika ketinggian atau jaraknya mencapai 28 cm, hal tersebut menandakan bahwa usia kandungan telah mencapai 28 minggu. Sama halnya ketika jarak menapai 36 cm, maka usia kehamilan sekitar 36 minggu. Cukup mudah, namun cara ini tidak dapat digunakan apabila usia kandungan sangat muda karena belum memunculkan tonjolan yang jelas di area perut.

Oleh karena itu cara ini hanya dapat berlaku bagi calon ibu yang yang sudah mengandung lebih dari 22 sampai 24 minggu. Karena tonjolan rahim yang diperlihatkan pada perut juga akan terlihat jelas sehingga ketinggian atau jaraknya juga dapat diukur dengan mudah.

Cara ini tentunya sangat mudah untuk dilakukan sendiri di rumah, namun tingkat keakuratan dari cara ini juga masih banyak diragukan kebenarannya. Dikarenakan kondisi tubuh dan kehamilan setiap wanita juga akan memiliki perkembangan yang berbeda-beda. Selain itu hal tersebut juga dapat bergantung oleh banyak faktor lainnya.

4. Menggunakan USG

Menggunakan USG
Image Credit: Halodoc.com

Cara ini dinilai paling akurat dibandingkan dengan cara manual yang lain. USG merupakan alat yang memiliki tingkat keakuratan mencapai 95 persen. Cara ini sangat disarankan bagi wanita yang memiliki siklus haid tidak lancar sehingga juga tidak bisa menentukan hari pertama haid terakhir atau hari sekitar terjadinya proses implantasi pada dinding rahim.

BACA:  9 Jenis Makanan untuk Meningkatkan Produksi ASI

Bagi Anda yang tengah mengandung diawal usia kehamilan, cara USG transvaginal adalah cara yang tepat untuk dilakukan. USG transvaginal akan dapat mendeteksi keberadaan kantong janin, juga usia kehamilan. Selain itu juga dapat mendeteksi detak jantung janin, melihat kondisi tali plasenta, mengetahui ada atau tidaknya pendarahan pada rahim.

Sedangkan bagi yang memiliki usia kandungan cukup tua, dapat menggunakan USG transabdominal, yaitu USG yang dilakukan melalui permukaan dinding perut. Penggunaan USG dapat memprediksi secara akurat apabila usia kandungan sekitar 8 sampai 18 minggu. Biasanya, dokter akan memastikan keberadaan kantong janin, lokasi, beserta pergerakannya.

Pada sesi pemeriksaan USG, calon ibu juga dapat mengetahui diameter kantong janin, ukuran panjang janin, dan lingkar kepala janin. Beberapa pengukuran tersebut juga memiliki periodenya masing-masing tergantung dari perkembangan janin.

Untuk mengukur diameter kantong kehamilan, dapat dilakukan apabila usia kehamilan mencapai 6 sampai 12 minggu. Sedangkan untuk mengukur panjang janin dapat dilakukan ketika janin berumur 7 sampai 14 minggu, dan mengukur lingkar kepala sekitar diatas 12 minggu.

Cara tersebut merupakan cara yang umum dilakukan oleh dokter dalam melakukan pemeriksaan terhadap janin yang ada di kandungan rahim seorang wanita. Apabila wanita menjalani masa kehamilannya disarankan untuk rutin berkonsultasi terutama pada trisemester akhir masa kehamilan, hal ini tentunya untuk memantau perkembangan bayi.

Biasanya, pada kehamilan awal, kecepatan pertumbuhan dan perkembangan bayi berlangsung dengan kecepatan yang masih tetap. Namun apabila usia kandungan yang tua, perkembangan dan pertumbuhan bayi dapat berlangsung dengan kecepatan yang tidak tetap dan berubah-ubah, itulah yang menjadikan pemeriksaan USG perlu untuk dilakukan.

Pemeriksaan USG akan memberikan prediksi mengenai waktu kelahiran bayi. Hal inilah yang dapat membantu Anda dalam mempersiapkan proses persalinan nanti. Kelahiran dengan persiapan yang matang tentunya akan memberikan keselamatan bagi ibu maupun anak.

5. Menggunakan Rumus 4

Menggunakan Rumus 4
Image Credit: Popmama.com

Rumus 4 merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam menghitung umur kehamilan dalam minggu. Cara ini sebelumnya memerlukan penentuan hari pertama haid terakhir atau HPHT. Jadi dapat berguna apabila Anda memiliki siklus menstruasi yang lancar atau memiliki pola yang tetap setiap kali datang menstruasi.

Caranya adalah, sebagai contoh hari ini tanggal 23 Juli 2020 sedangkan hari pertama haid terakhir atau HPHT adalah 2 Juni 2020. Kemudian 23 Juli 2020 dikurangi 2 Juni 2020 menjadi 21 hari 1 bulan. 21 hari ini kemudian dijadikan minggu sehingga hasilnya 3 minggu. Sedangkan hasil 1 bulan tersebut dikalikan dengan 4, menjadi 4 minggu.

BACA:  Hal yang Boleh & Tidak Boleh Dilakukan Saat Hamil

Apabila dijumlahkan, maka usia kehamilan yang dapat diketahui adalah sekitar 7 minggu. Berdasarkan perhitungan sebelumnya yaitu 3 minggu ditambahkan 4 minggu. Cukup mudah untuk memprediksi usia kandungan terutama pada usia kehamilan awal. Anda dapat mencoba cara ini sendiri di rumah sebelum pemeriksaan selanjutnya dengan dokter kehamilan.

Hampir sama dengan menggunakan rumus Naegele, yang menggunakan hari pertama haid terakhir sebagai acuan dalam menentukan usia kehamilan seorang wanita. Namun bedanya rumus Naegele lebih tepat digunakan ketika Anda ingin mengetahui perkiraan hari kelahiran bayi dalam kandungan Anda.

Sedangkan untuk rumus 4 ini lebih tepat digunakan untuk mengetahui usia kelahiran dengan satuan minggu. Cara ini lebih tepat untuk digunakan ketika ingin memantau usia kehamilan setiap minggunya terutama ketika masa awal kehamilan. Jika umur kehamilan beranjak semakin tua, Anda juga tetap perlu memantaunya pada dokter kandungan.

6. Menggunakan Kalkulator Kehamilan

Menggunakan Kalkulator Kehamilan
Image Credit: Dwipuspita.com

Pada jaman serba teknologi seperti saat ini, sangat memungkinkan calon ibu untuk mengetahui umur kehamilan melalui aplikasi atau website online. Cara ini telah banyak dilakukan oleh para calon ibu di masa kehamilannya untuk mengetahui dengan mudah usia dan informasi lainnya mengenai kehamilan.

Bagi Anda yang sudah melakukan cek test pack dan menunjukkan hasil yang positif, maka untuk mengetahui umur kehamilan, Anda dapat mencoba mengecek menggunakan aplikasi menghitung usia kehamilan yang sudah banyak tersebar di dunia digital. Cara ini dinilai sangat praktis dan dapat membantu calon ibu mengetahui usia kandungan.

Bagi Anda yang memiliki kesibukan untuk menemui dokter kandungan secara langsung, untuk sementara Anda dapat menggunakan aplikasi ini.  Selain itu cara penggunaannya juga praktis dan mudah untuk digunakan. Namun Anda juga tetap harus berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mengetahui lebih detail mengenai kondisi kandungan Anda.

Untuk penggunaan aplikasi, Anda hanya perlu mengikuti instruksi yang telah tersedia. Jangan ragu untuk menggunakannya karena akan sangat berguna untuk mengetahui usia kandungan Anda. Namun perlu diketahui juga kalau penggunaan aplikasi kalkuator ini masih tidak sepenuhnya akurat. Sehingga Anda tidak perlu terlalu percaya pada hasilnya.

Sebenarnya penggunaan kalkulator kehamilan ini juga berdasarkan perhitungan rumus-rumus seperti contohnya rumus Naegele dan rumus 4. Namun dengan penggunaan aplikasi ini Anda tak perlu repot untuk menghitungnya secara manual. Melalui penggunaan kalkulator kehamilan ini Anda dapat lebih mudah dalam menghitungnya.

Itulah beberapa cara menghitung usia kehamilan dengan benar untuk ibu muda. Bagi calon ibu yang sedang mengandung untuk pertama kalinya, Anda tidak perlu khawatir, dan usahakan untuk tetap menjaga kondisi tubuh salah satunya dengan istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi. Hal tersebut tentunya dimaksudkan agar kondisi ibu dan anak tetap fit.

Bagikan:

Tags

Avatar photo

Rafika Ilham

Rafika suka menyelami setiap momen hidupnya, merekam dengan kamera iPhone dan menyimpan di buku catatannya.

Rekomendasi